[FF] Four Stories PG-15

WARNING!!! INI FF AKU KAGA YAKIN RATINGNYA APAAN YANG JELAS KAGA SAMPE NC. SILAKAN DIBAWAH UMUR, MINGGAAAAAAT~!

Kalau nakal juga, ya apa daya… T_T Aku ga mau tanggung jawab ya kalau otak kalian kotor..

Author lagi kumat, tengah malem bikin ff beginian. Sebelumnya ane minta maaf bagi yang kurang berkenan bermain di ff butut ini, dan bagi oppadeul maaf ya…imajinasiku tidak terkontrol = =”

FF ini cuma sekedar FK kok…ga sampe begini begitu banget. Tapi aku deg-degan bikinnya~ *ya kenapa bikin?* Ya sudahlah dibaca saja ya. Yang ga suka ga usah baca. OKE?


= = = = = = = = = =

Four Stories

Story one: Flavour

Kang Raeki terdiam dorm V-RASE. Sore ini, member yang lain sibuk dengan jadwalnya masing-masing. Raeki bosan. Dia melihat keluar jendela. Di luar sedang mendung. Mungkin sebentar lagi hujan.

“Annyeonghasaeyo~” Bel dorm berbunyi. Tanpa ba-bi-bu, Raeki langsung membuka pintu. Sang tamu tersenyum kepadanya. Setelah tahu siapa yang datang, Raeki tersenyum.

“Annyeong, Raeki ah. Aku membawa makanan untukmu. Kau sedang tidak enak badan, ‘kan?” tanya Jongwoon atau sering disapa Yesung. Raeki mengangguk. Dia lalu menerima bungkusan yang dibawa Yesung. Namja itu lalu masuk ke dorm dan berdiri di ruang tengah sementara Raeki menyiapkan makanan.

“Sendirian? Member lain kemana?”

“Mereka sibuk dengan jadwal masing-masing,” jawab Raeki seadanya. Dia pun menghidangkan makanan ke meja makan.

“Oppa sendiri? Kenapa hanya sendirian ke sini? Member lain kemana?” Raeki duduk di kursi meja makan. Yesung duduk di seberangnya.

“Sepertimu saja, sibuk dengan jadwal masing-masing. Kecuali Ryeowook, dia sedang di dorm. Tidur sampai sore karena tadi malam kerja sampai jam 4 pagi.” Raeki hanya mengangguk-angguk dan mulai menyuapkan sepotong kimbap ke mulutnya. Yesung melakukan hal yang sama.

Di luar, gerimis mulai turun.

“Aish…magnae pasti tidak membawa payung…” gumam Raeki.

“Sunghee maksudmu? Tenang saja, dia sedang bersama Eunhyuk.”

“Mwo?!” Mata Raeki membulat. “Ngapain?”

“Entah.” Yesung mengedikkan bahunya. Tapi kemudian dia menyeringai. “Tenang saja, kalau terjadi sesuatu, Eunhyuk pasti bertanggung jawab.” Raeki melongo mendengarnya.

“Hei, ada saus di dekat bibirmu.” Yesung menunjuk bibir Raeki.

“Oh? Jinja?” Raeki melap mulutnya. Bibirnya bersih lagi. Raeki lalu meminum susu vanilla yang dibeli oleh Yoonmin tadi siang. Yesung menelan ludahnya. Mereka berdua pun selesai makan.

“Hei…kau ini minum saja tidak becus..nih masih tersisa susu vanillanya.” Yesung berdiri dan mendekati Raeki. Dia lalu membersihkan pinggiran mulut Raeki. Gadis itu berdebar. Jarak tubuh mereka hanya sekitar 20 cm.

Perlahan, Yesung mendekatkan wajahnya ke wajah Raeki. Dia memiringkan kepalanya dan mencium bibir Raeki lembut. Raeki terdiam sesaat. Dia lalu memejamkan matanya dan membalas ciuman Yesung. Yesung menyuruh Raeki berdiri. Raeki mengikuti kemauan namja itu. Yesung lalu mendorong tubuh Raeki, lalu menjatuhkannya di sofa panjang.

“O-oppa..” Raeki mengambil nafas.

“Hm?” gumam Yesung, masih sambil melumat bibir Raeki.

“Ani..”

“Jangan banyak bicara.” Raeki terdiam. Mereka berciuman cukup lama. Hujan deras turun. Menambah suasana romantis sore itu.

“Saranghae..” bisik Yesung di telinga Raeki sebelum mencium leher Raeki, meninggalkan kiss mark di sana.

“Na ddo..” bisik Raeki lirih. Yesung tersenyum dan melumat bibir Raeki lagi.

“Rasa vanilla…” gumam Yesung. “Lain kali aku ingin coba rasa cokelat.” Raeki hanya mengangguk.

“Sudahlah, oppa…aku mau minum obat..” Raeki melepaskan ciuman Yesung. Namja itu hanya mendesah kecewa. Raeki tersenyum.

“Tenang saja, nanti dilanjutkan.” Raeki mengedipkan sebelah mata. Yesung menyeringai. Raeki pun meminum obatnya yang tersedia di meja. Setelah itu ia kembali ke hadapan Yesung.

“Aku takut member lain pulang tiba-tiba..” kata Raeki.

“Tenang saja, pintu sudah kukunci. Biar saja mereka menunggu di luar.” Yesung tersenyum nakal. Yesung pun mendaratkan sebuah ciuman manis di bibir Raeki.

“Aish…sekarang rasa obat..” gerutu Yesung. Raeki terkekeh.

= = =

Story two: In The Box

Seorang gadis berlari-lari kecil di jalanan kota Seoul. Hujan deras membuat tubuhnya basah kuyup. Sore ini hujan turun dengan tiba-tiba. Choi Chaerin mendengus kesal. Dia membawa payung, namun payungnya rusak dan tidak bisa dipakai.

“Aish…kenapa payung harus tidak ada di saat aku membutuhkannya?” gerutunya. Chaerin lalu berteduh di sebuah halte bus. Dia mengusap lengannya, membersihkannya dari air hujan. Dia menggigil kedinginan. Jaket tipis itu sama sekali tidak membantu. Karena sekarang sekujur tubuhnya basah.

“Ah ya, ponselku!” seru Chaerin kaget. Dia pun mengeluarkan ponselnya.

“Sialan…basah lagi!” Chaerin kesal. Dia pun melap ponselnya yang mati. Percuma, dia lalu memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas.

“Apa aku minta dijemput Yoonmin ya? Dia sudah pulang dari siaran radio belum sih?” Chaerin berbicara sendiri. Dia lalu celingukan, mencari box telepon yang menganggur. Di ujung jalan, ia melihat sebuah box telepon. Chaerin pun berlari menembus hujan, menghampiri box telepon itu. Ternyata di sana ada seorang namja yang sedang mengantri. Namja itu membawa payung. Chaerin pun berdiri di dekat namja itu. Namja itu meliriknya dan memayunginya. Chaerin mendongak.

“Oh, Hae oppa!” ujar Chaerin. Lee Donghae mengangguk. Dia tersenyum hangat.

“Basah kuyup sekali…” komentar Donghae. Ia menatap Chaerin dari ujung kepala hingga ujung kaki. Chaerin terkekeh pelan.

“Payungku rusak…jadi saja…” keluh Chaerin. Donghae melihat tubuh Chaerin yang gemetar. Donghae lalu melepas jaketnya dan memakaikannya pada tubuh gadis itu.

“Oh, gomawo, oppa.” Chaerin merasa tubuhnya mulai menghangat. Namun tetap saja bajunya yang basah, yang kini melekat pada tubuhnya, membuatnya tidak nyaman. Dia ingin segera pulang.

“Oppa, kenapa sendirian di sini? Tidak takut ada wartawan?”

“Tidak, di sini sepi kok. Kan hujan deras.” Chaerin melihat sekeliling. Memang benar. Di jalanan itu hanya ada mereka berdua, orang yang sedang menelepon di dalam box, dan tiga buah mobil. Setelah itu sudah. Sepi sekali.

Orang di dalam box pun keluar. Donghae menatap Chaerin, menyuruhnya duluan.

“Ah tidak…oppa sampai lebih dulu. Oppa duluan saja,” tolak Chaerin halus.

“Kalau begitu kita masuk bersama saja.” Donghae menarik tangan Chaerin ke dalam box. Kini mereka berdua berada di dalam box telepon yang kecil itu. Mau tidak mau, tubuh Chaerin merapat ke tubuh Donghae. Donghae bisa mendengarkan debar jantung Chaerin dan debarannya sendiri.

“Oppa…kenapa..kau melakukan ini..?” tanya Chaerin canggung. Donghae mengangkat alis.

“Wae?” Dia menanggapi dengan singkat. “Tidak bolehkah berduaan dengan yeojachingu sendiri?”

“Oppa..aku bukan yeojachingumu..”

“Kalau begitu akan kubuat kau menjadi yeojachinguku.” Donghae menghadapkan wajah Chaerin ke wajahnya. Perlahan, Donghae mulai melumat bibir Chaerin. Awalnya Chaerin terkejut, namun ia pun mulai menikmati French kiss yang diberikan oleh Donghae. Chaerin membalas ciuman Donghae. Mereka memejamkan mata. Menikmati kedekatan mereka di dalam box telepon, diiringi dengan suara hujan.

Chaerin melingkarkan tangannya ke leher Donghae. Namja itu mengelus punggung Chaerin lembut. Bibir mereka masih bertaut.

Chaerin melepas ciuman untuk mengambil nafas. Tapi Donghae menggunakan kesempatan itu untuk meninggalkan kiss mark di leher Chaerin. Gadis itu terkekeh pelan. Merasakan sensasi ciuman Donghae.

Setelah agak lama, mereka pun selesai berciuman. Chaerin mengatur napasnya. Donghae tersenyum nakal.

“Bagaimana? Resmi jadi yeojachinguku, ‘kan?” Chaerin mengangguk. Donghae tersenyum senang.

“Kau pulang denganku saja. Aku membawa mobil..”

“Lantas kenapa oppa mengantri di sini?” tanya Chaerin heran. Donghae tersenyum misterius.

“Karena aku tahu kau pasti datang ke tempat ini.” Donghae mengecup pipi Chaerin. Gadis itu hanya tersenyum.

“Dasar…” gumamnya. Donghae tersenyum senang.

= = =

Story three: Radio Kiss

“Sampai ketemu esok hari dengan orang yang sama dan jam yang sama dan tempat yang sama! Hanya di Smile Radio~ Annyeonghasaeyo!” Lee Yoonmin melepas headphonenya. Dia baru saja menyelesaikan siaran di radio. Yoonmin berdiri dan memakai tas selempangnya.

“Sampai ketemu besok, Yoonmin ssi..” sapa beberapa temannya.

“Ne..” Yoonmin mengangguk sambil tersenyum.

“Oh Yoonmin ssi, besok akan ada bintang tamu, itu…apa..SHINee!” seru seorang temannya, Han Soyoung. Yoonmin membelalakkan matanya.

“Jeongmal?! SHINee?! Kyaaa aku tidak sabar menunggu hari esok!!” seru Yoonmin riang. Soyoung tersenyum. Kiyoung, kembarannya, masuk ke ruangan.

“Mwo? SHINee? Aku harus ikut Soyoung besok! Ada hikmahnya juga aku ke mari hari ini!” Kiyoung tersenyum lebar. Kiyoung memang bukan kru di situ. Dia hanya menemani Soyoung. Untuk hari ini saja.

“Taeminnie…aku ngefans sama kamu!” Yoonmin histeris. Soyoung mengangguk setuju.

“Pokoknya besok harus minta tanda tangannya, minta fotonya, minta cap bibirnya sekalian,” celoteh Soyoung.

“Soyoung ah, bisa bantu aku? Kertas-kertas ini banyak sekali…” seru Raerim dari luar ruangan. Soyoung melirik ke luar ruangan.

“Ne! Kiyoung ah, bantu aku.” Soyoung pun menyeret Kiyoung keluar ruangan.

“Dadah, Yoonmin!” seru si kembar bersamaan. Yoonmin hanya mengangguk. Dia mengambil botol air mineral dari meja dan berjalan keluar. Saat akan keluar ruangan, tiba-tiba lampu mati. Yoonmin terkejut. Dia pun meraba-raba tembok. Yoonmin terkejut ketika sebuah tangan menggenggam tangannya yang menggapai-gapai. Tangan itu besar dan kekar. Yoonmin takut. Keringat dingin menuruni keningnya.

“Si-siapa ini?” Namja itu mendorong Yoonmin hingga merapat ke tembok. Kaki Yoonmin tersandung oleh kaki kursi, dia pun terjatuh. Tangan orang itu tidak mau lepas dari tangannya. Yoonmin sudah memberontak.

“Lepaskan aku! Kau siapa?!” bentak Yoonmin. Yoonmin merasakan sesuatu di telinganya.

“Na Choi Siwon imnida,” bisik orang itu. Yoonmin tertegun.

“Jinja? Siwonnie oppa?” Yoonmin berbisik. Yoonmin merasakan nafas Siwon di dekat wajahnya. Yoonmin menahan napas. Jantungnya berdebar kencang.

“Ya, tidak usah menahan napas. Kau mau mati di sini?” Siwon terkekeh. Yoonmin tersenyum salah tingkah. Yoonmin tahu, Siwon tidak bisa melihat senyumnya karena ruangan masih gelap.

Tiba-tiba Yoonmin merasakan sesuatu di bibirnya. Yoonmin membelalakkan mata, terkejut dengan perlakuan namja bernama Choi Siwon itu.

“Oppa, bagaimana kalau dilihat orang?” Yoonmin melepaskan ciumannya. Dia menatap wajah Siwon yang mulai terlihat. Mata Yoonmin mulai terbiasa dalam gelap. “Kalau ELF dan Voraser (nama fans V-RASE) lihat, bisa mati kita,” lanjutnya.

“Itulah alasannya aku mematikan lampu. Saranghaeyo, Yoonmin ah.” Siwon melumat bibir Yoonmin kembali. Yoonmin tidak sempat membalas dengan perkataan. Akhirnya ia membalas cinta Siwon dengan membalas ciuman namja itu.

“Jangan lirik namja lain, termasuk Taemin itu, lihatlah aku,” lirih Siwon. Yoonmin mengulum senyum.

“Ne..na ddo saranghae..” Yoonmin membalas perkataan Siwon ketika menarik nafas. Mereka berdua tersenyum.

= = =

Story four: Jealous

Air hujan menuruni kaca mobil Lee Hyukjae. Lee Sunghee cemberut di sampingnya yang duduk di depan kemudi.

“Sunghee yah…” panggil Hyukjae. Sunghee hanya bergumam.

“Aish jinja~! Kau kan tahu itu hanya akting, itu hanya tuntutan peran! Memangnya aku tidak cemburu ketika kamu nge-dance dengan dancer namja itu? Kenapa saat aku menari dengan yeoja itu kau marah besar?” Hyukjae mulai kesal. Dari tadi Sunghee hanya mendiamkannya.

Sunghee menoleh, menatap Hyukjae.

“Saat aku menari dengan dancer namja itu, tidak sampai pegang-pegang! Lha kau? Kau nempel-nempel dengannya, pegang-pegang, terakhirnya peluk-peluk lagi!” seru Sunghee. Hyukjae menghela napas.

“Itu kan hanya tuntutan peran, Sunghee jagiya…kau kan tahu sendiri aku mencintaimu.” Sunghee memeletkan lidahnya.

“Geotjimal! Tuntutan peran apa? Aku lihat sendiri oppadeul yang lain tidak seheboh oppa.”

“Aish…di belakang panggung mereka memberitahuku untuk memberi sedikit…yah…sensasi..”

“Mereka? Mereka siapa? Dirimu, kamu, engkau, neo, you, dan yourself? Shut the f**k up!”

“Sunghee yah…jebal..” Hyukjae merajuk. Sunghee memalingkan muka. Dia menatap jendela mobil yang dibasahi air hujan. Hyukjae menghela napas. Tangan kanannya terkulai lemas di atas kemudi. Dia masih menatap Sunghee.

“Aish…kau ingin cara kasar rupanya.” Hyukjae menarik tangan Sunghee, menghadapkan gadis itu ke hadapannya. Hyukjae langsung melumat bibir Sunghee. Gadis itu terkejut dan segera mendorong tubuh Hyukjae menjauh.

“Yah! Kau ini apa-apaan sih?!” bentak Sunghee. Hyukjae mengusap bibirnya dengan ujung ibu jari.

“Memangnya salah mencium yeojachingu sendiri?” ujarnya enteng. Sunghee mendengus.

“Neo…lihat saja balasanku nanti!” ancam Sunghee. Hyukjae tersenyum.

“Balasan apa? Melumat bibirku?” Hyukjae tertawa ringan. Sunghee memukul lengan Hyukjae. Hyukjae mengaduh kesakitan.

“Ah kau berlebihan! Aku memukulmu pelan begitu masa sakit…apa gunanya otot itu?” Sunghee mengedikkan dagunya pada lengan Hyukjae yang berotot.

“Hanya menambah sensasi..” Hyukjae mengedipkan sebelah mata. Sunghee memeletkan lidahnya lagi.

“Baikan?” tanya Hyukjae, seperti anak kecil. Sunghee masih diam.

“Ayolah..tak ada gunanya kau marah padaku. Kau mencintaiku, ‘kan? Ya? Ya, ‘kan? Aku yakin kau tidak kuat marahan lama-lama padaku..” goda Hyukjae. Sunghee cemberut.

“Aish jinja..kenapa aku lemah akan godaanmu ya?” gerutu Sunghee. Hyukjae tersenyum lebar, mirip cengiran.

“Itu karena aku memikat hatimu. Jadi, baikan?” Hyukjae memastikan. Sunghee mengangguk pasrah.

“Yah…memang benar. Aku tidak kuat marah lama-lama. Apalagi denganmu.” Hyukjae menyeringai. Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Sunghee. Wajah mereka hanya berjarak 5 cm. Mereka mendengarkan desahan napas masing-masing.

“Cemburu tanda cinta, bukan? Saranghae..” ucap Hyukjae sebelum menempelkan bibirnya ke bibir gadis itu. Sunghee memejamkan matanya dan membalas ciuman namja itu. Hyukjae mengulum senyum ketika dilihatnya Sunghee memejamkan mata, menikmati French kissnya.

Hyukjae memegang belakang kepala Sunghee, mendekatkan kepala gadis itu ke wajahnya. Sunghee sesak.

“Oppa..kau mau menciumku atau membunuhku?” Sunghee melepaskan ciumannya. Hyukjae tersenyum.

“Cium,” katanya singkat sebelum mencium Sunghee kembali. Gadis itu tidak berdaya di hadapan Hyukjae.

“Dijamin Jewels membunuhku…” gumam Sunghee.

“Oh c’mon, baby. They won’t kill you. I’ll protect you.”

“And I have to protect you from Voraser, huh?”

“Sure.”

Mereka masih terhanyut dalam ciuman itu. Hyukjae mencium leher Sunghee, meninggalkan kiss mark. Perlahan tangan Hyukjae membuka kancing kemeja Sunghee. Sunghee yang sadar segera mendorong tubuh Hyukjae menjauh.

“Yah! Kita memang baikan, tapi bukan berarti kesempatanmu untuk menjelajahi aku!” Sunghee mengancingkan kemejanya yang terbuka dua kancing. Hyukjae tersenyum ringan.

“Oke…aku akan menunggumu sampai kau menjadi istriku.” Hyukjae menyalakan mesin mobilnya dan mulai mengemudi.

“Hei, kemana kita?” Sunghee heran melihat daerah yang jarang ia temui.

“Hotel.”

“Heo? Wae?” Sunghee menatap Hyukjae yang serius menyetir dengan heran.

“Tenang, aku bertanggung jawab.”

“Oppa, banting setirnya!!” seru Sunghee kesal. Hyukjae tertawa. Wajah Sunghee merah padam. Dengan paksa, dia membelokkan mobil ke jalan yang sedikit ramai.

“Yah! Yah! Yah! Awas nabrak orang..” Hyukjae segera mengambil alih. Sunghee cemberut. Wajahnya benar-benar merah.

“Aish…brutal sekali kau ini,” komentar Hyukjae.

“Oppa, kalau kau nakal begini aku tidak segan-segan menari ‘hot’ dengan dancer namja!”

“Tak apa asalkan dancer namja itu aku.”

“OPPA!!!!”

THE END

Dimohon bagi yang sudah membaca, komen ya. Ingat, one comment means one thousand. Satu komen harganya seribu (?) *sarapkumat* Mian ya ini ff hancur…huwaaaa DX *malu sendiri udah bkin ff begini* Oh ya, komennya sekalian cantumkan cerita mana yang paling kalian suka ya. One, two, three, atau four? Pasti yang four dong *GEPLAAK

44 thoughts on “[FF] Four Stories PG-15

  1. rabbitpuding says:

    GYAAAAA !!! SUNG HEEEEE !!! *gugulitikan, tetereakan, nyungsep ke bantal

    Gila, yadong abis !!! *menurutku. Bagaimana bisa kamu bikin ff ini ?!

    Ngomong2… Bahasanya makin bagus euy ! Enak di baca. Tapi… GYAAA ! Ni ff yadong yadong yadong !!!

    Siwooon ! Buruan tobat !

  2. dhikae says:

    wkwkwkw awal2 msh biasa,. eh pas liat couple eunhee (eunhyk-sunghee) lgsung dah brasa nih dah hmpir nc..wkwkwk
    untung pg 15, jdi aku msh bisa bca…wkwkw
    jiahh pasangan yadong yg pling mnggoda iman/plakk plakk
    nice ff sunghee ^^b

  3. raekiyopta says:

    @ARSY: berarti kamu gakan kuat baca ff NC ku. Entah aku kerasukan apa siang2 bkin yg kya gt. Pdahal ak lg puasa!

    @ANNISA: Aku suka semuanya. Dan aku menikmatinya (?) hanya saja, masih kurang hot.. *di getok/di seret yesung ke kamarnya* 😀

  4. raekiyopta says:

    dengan kata lain, GOOD JOB, honey! khusus ff yg satu ini, aku gak akan ngomong ‘tingkatkan’ atau ‘lanjutkan’ mianhae.. 😉 tp sbagai gantinya.. semoga allah mengampuni segala dosa kita.. amin… XD

  5. KyuKyung_YuRin says:

    aiiissshhh . . . . .
    menteeeppp dahhh . .
    couple RaeSung
    –/– ChaeHae
    –/– YoonWon
    –/– SungHyuk *paling demen ma couple ini sunghee hajar aja tuu sii hyuk klo macem2
    ajjjjiiieeebbb

    saeennggg bikinin un dong ! *ngedipinsebelah mata kekekeke

  6. haeny_elfishy says:

    astaghfirullahalazim. . . . *elusdada*
    yeobo , lagi kumat ya yadongnya ? tp nih ma kurang perfect, lebih perfect lg kalo dibuat NC nya ! wakakaka
    hyukhee couple kurang ah, harusnya lanjutin lg tu , hahaha
    sumpah ane mupeng !

  7. niebum says:

    anneyeong.
    aq baru p’tma kali b’kunjung disini.
    lam kenal yah.
    ^^

    cerita’y so sweet.
    aq sk bgt keempat2’y.
    ^^
    klo menurut aq ini masih biasa ajah ko,, sesuai ma ratting yg dipasang.
    hhe.

  8. jooyeonhee says:

    huaaaa!!
    Huaaahahahaha XD

    bodor.. XD
    halaaah, kmu tu ya..
    Skrg aja ud gni apalagi tar kalo udh gede.. *?*

    kalo kata akuu, sgni biasa aja.. Msh dalam btas normal.. 😀
    soalnya, tmen aku yg doyan bkin ff NC pernah nyuruh ak bca salah 1 ff-nya..
    Dan.. Jengjengjeng..
    aku sampe lemparin hape saking yadongnya!! DX

    Brhbung ak ga doyan romance, aku suka yg terakhir.. 😀

    Oh iya..
    @RAEKI : Mana janjimuuu?! Huahaha XD

  9. han eun jae says:

    W O W
    amazing
    aku pilih yg empat deh
    hh wow
    yg ada won nya kurang menghayati *astagfiruloh PLAAK PLAAK PLAAK
    yg bag hyuk jae sangat menghayati ,uwooh sunghee ah ,kancingin dulu jangan lupaaaa
    katakatanya keren kobisa onn?curiga ..*pegang2 dagu*
    kalo mau lebih hot liat video seungri yg strong baby deh onn *menjerumuskan
    eh tapi masih hot yg no 4 ahh wkwkwkw ,hyukjae sunghee hwaiting!

    • jooyeonhee says:

      bukan itu sayangku,,
      yg kemaren kamu bikin katanya mau dikirim ke mesej aku,, 😀
      hahahaha..

      buat yg aku minta tak usah dipaksakan~ let it flow~ hahaha XD

Leave a reply to sungheedaebak Cancel reply