[FF] Friendship

Angin malam kota Seoul benar-benar menusuk tulang. Tapi hal itu malah membuat Han Eun Jae melepas jaketnya. Dia melemparkan jaket itu ke sembarang arah dan berjalan ke tepian gedung. Eun Jae melompati pagar pembatas. Dia sekarang benar-benar berada di tepi gedung berlantai 35. Pandangan Eun Jae kosong. Perlahan ia melepas perban yang menutupi lehernya. Lagu Knockin’ on heaven’s door-nya Youme terdengar. Di lantai 35, Lee Sung Hee sedang memainkan lagu itu. Volumenya keras sekali.

Knock,knock, knockin’ on heaven’s door..

Eun Jae bersenandung ringan. Dia tersenyum pahit. Terdengar di telinganya, pertengkarannya dengan sahabatnya, Lee Sung Hee.

“Hanya karena namja bernama Park Jung Soo itu menikah, kau jadi begini?!” seru Sung Hee. Tidak, lebih tepatnya dia membentak Eun Jae.

“Tidak ada urusannya denganmu, Lee Sung Hee!” Eun Jae membentak balik. Pandangannya kabur. Tubuhnya oleng. Sung Hee menopang tubuhnya.

“Wae geurae..?” gumam Sung Hee. Bernada penyesalan. “Kau tahu sendiri kalau kau tidak kuat minum-minum. Jangan tandingi aku yang bisa minum 3 botol tanpa mabuk!” bentak Sung Hee lagi. Eun Jae mendengus. Sung Hee mendudukkan tubuh Eun Jae di sofa apartemennya. PLAK…Sung Hee menampar pipi kanan Eun Jae keras. Tak puas, Sung Hee menonjok pipi kiri Eun Jae. Ujung bibir Eun Jae mengeluarkan darah.

“Yah! Lee Sung Hee!!” seru orang dari luar. Pintu apartemen terbuka dan masuk seorang namja. Namja itu menarik tangan Sung Hee dan menampar pipi kirinya. Tatapan namja itu berkilat marah.

“Oppa…” gumam Sung Hee. Gadis berumur 22 tahun itu menunduk.

“Kau apakan Eun Jae?!” bentak namja itu. Sung Hee mendongakkan kepalanya.

“Aku hanya..” Dan sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Sung Hee.

“Aku tidak pernah mengajarkanmu untuk menampar orang! Tadi balasan atas perbuatanmu pada Eun Jae!” seru namja itu. Gendang telinga Sung Hee rasanya sakit mendengarnya. Eun Jae hanya terdiam. Dia cegukan.

“Han Eun Jae, mianhae…” kata namja itu lembut. “Seharusnya adikku memperlakukanmu dengan baik..” Namja itu berlutut di hadapan Eun Jae.

“Aku bukan adikmu.” Sung Hee menatap namja itu tajam. “YAH, KIM YOUNG WOON!! AKU BUKAN ADIKMU!” teriak Sung Hee parau. Young Woon berdiri. Menantang Sung Hee.

“Kau adik angkatku. Mulai sekarang margamu berganti menjadi Kim Sung Hee!”

“Shireo!” Air mata Sung Hee menetes. “Sampai kapan pun margaku tidak akan berganti menjadi KIM! Selamanya aku adalah adik Lee Sung Min! Aku menampar Eun Jae karena dia bodoh! Hanya karena Park Jung Soo sialan itu menikah, Eun Jae merusak dirinya sendiri! Kau tahu bagaimana perasaanku sebagai sahabatnya? Aku marah! Aku marah pada dirinya yang mudah putus asa!” Perkataan Sung Hee membuat Young Woon terdiam.

“Lee Sung Min sudah mati. Kakakmu menitipkanmu padaku.” Young Woon menatap Eun Jae. “Eun Jae ya, ikhlaskan saja Jung Soo hyung. Dia bahagia bersama istrinya.”

“Andwae…andwaeyo!” teriak Eun Jae. Dia berlari ke dapur dan mengambil sebuah pisau. Dia lalu menodongkannya ke lehernya. Young Woon langsung mencegahnya. Sung Hee masih terdiam. Air matanya perlahan mengering.

“Kalau aku tidak bisa bersama Jung Soo oppa..aku mati saja!” teriaknya sebelum menyayat lehernya. Young Woon langsung mengambil pisau itu dan melemparkannya ke lantai. Young Woon segera membawa Eun Jae ke rumah sakit.

“Lepaskan! Aku ingin mati!! Aku ingin mengetuk pintu surga!” teriak Eun Jae. Dia terus berontak. Young Woon membawa yeoja itu keluar apartemen. Sung Hee masih terdiam di ruangan. Dia terduduk lemas.

“Seandainya kau tahu perasaanku saat Lee Hyuk Jae menikah dengan wanita lain..”

Eun Jae melepaskan sebelah tangannya dari besi. Tinggal melepas satu tangan lagi, ia akan terjatuh.

“Jung Soo oppa, saranghaeyo…” Saat Eun Jae akan melepaskan sebelah tangannya lagi, sebuah suara menghentikannya.

“Andwae! Eun Jae ah!” suara seorang yeoja. Eun Jae mengurungkan niatnya untuk melepaskan tangannya. Ia menoleh ke belakang. Lee Sung Hee berlari ke arahnya. Matanya memerah. Mungkin habis menangis.

“Aku tahu bagaimana perasaanmu! Patah hati, tentu saja! Tapi kumohon Eun Jae ah…tetaplah hidup…demi aku. Demi Young Woon oppa. Demi Jung Soo oppa…kumohon Eun Jae ya..” Suara Sung Hee bergetar. Tanpa gadis itu inginkan, setetes air mata menuruni pipinya. Lantunan lagu sudah berhenti.

“Kau mendengarkannya, ‘kan? Lagu itu, kau mendengarnya, bukan? Itu lagu kesukaanku…kau juga menyukainya, ‘kan?” Suara Sung Hee terdengar putus asa. Eun Jae masih terdiam. Dia seakan tidak mengenali Lee Sung Hee.

“Eun Jae ya…jebal…” Sung Hee memohon. Eun Jae melepaskan tangannya. Kedua tangannya. Sung Hee terkejut dan segera menarik tangan Eun Jae.

“Lepaskan aku! Pergi kau! Ini hidupku, kau tidak perlu ikut campur!! Aku ingin pergi ke balik pintu surga saja!!” teriak Eun Jae. Air mata Sung Hee menetes lagi. Kini terjatuh ke pipi kanan Eun Jae. Gadis itu terpaku. Dia menatap Sung Hee dalam diam.

“Eun Jae ya…jebal…kajima~! Kalau kau bunuh diri, kau tidak akan masuk surga!” Sung Hee benar-benar menangis. Eun Jae terpaku. Dia jarang sekali melihat Sung Hee menangis. Bahkan saat kematian kakaknya dan adiknya, Sung Hee hanya meneteskan dua tetes air mata. Sedangkan sekarang, demi dirinya, Sung Hee meneteskan belasan air mata. Mau tak mau air mata Eun Jae menetes perlahan.

“Sudahlah kau ikhlaskan saja dia dengan wanita lain. Jangan bertindak bodoh dengan membunuh dirimu sendiri. Nyawamu berharga. Banyak orang yang ingin hidup, selamat dari penyakitnya, sungguh sia-sia jika kau membuang nyawamu,” kata Sung Hee.

“Sung Hee ya…ne chingu..” kata Eun Jae pelan. Sung Hee tersenyum. Matanya masih basah.

“Kau mau menyiakan persahabatan ini demi cinta? Eo?” tanya Sung Hee. “Apa persahabatan kita tidak penting? 8 tahun kita bersahabat, Eun Jae ya..”

Pegangan Sung Hee semakin melemah. Eun Jae sendiri masih terdiam, tidak berusaha menyelamatkan dirinya.

“Friendship will never end…right?” Sung Hee tersenyum manis. Dia kesulitan menarik tubuh Eun Jae. Keringat dingin membasahi kening dan lehernya.

“Sung Hee ya, lepaskan aku..” Eun Jae berusaha melepaskan tangan Sung Hee. Sung Hee menolak. Dia menggeleng kuat-kuat.

“Kalau kau mati, aku akan terbawa bersamamu.” Sung Hee berkata yang sebenarnya. Kini kedua tangannya ia gunakan untuk menarik tubuh Eun Jae, tak ada topangan untuk tubuhnya sendiri. Kecuali pembatas besi yang menahan perutnya.

“Bodoh…” Eun Jae terisak. Dia memanjat gedung itu. “Kenapa kau seperti ini hanya karena aku, Lee Sung Hee?” Eun Jae memegang besi, menarik tubuhnya. Cengiran menghiasi wajah Sung Hee. Sung Hee melepaskan tangannya. Eun Jae melompati pembatas besi. Kini dia berdiri di hadapan Sung Hee. Eun Jae mendengus. Tapi kemudian sebuah senyum tersungging di bibirnya.

“Kau hebat, Lee Sung Hee..” Eun Jae pun menarik Sung Hee ke pelukannya. Eun Jae lalu melepaskan pelukannya. Sung Hee terdiam, air mata haru menetes.

“Aku mengerti…sahabat jauh lebih penting daripada cinta. Mulai sekarang aku akan mengikhlaskan Jung Soo oppa dengan orang lain..seperti yang kau lakukan ketika Hyuk Jae oppa menikah dengan orang lain.” Eun Jae berjalan mendekati Sung Hee dan menghapus air mata gadis itu. Sung Hee terkekeh dan menghapus air mata Eun Jae.  Mereka berdua tersenyum.

“Hei, aku punya sepupu tampan. Kau mau?” tawar Sung Hee. Eun Jae berpikir sejenak.

“Seperti apa orangnya?”

“Tinggi, putih, tampan, pintar, agak pendiam. Dan…sedikit menyebalkan menurutku. Kau mau?”

“Pertemukan aku dengannya!!” seru Eun Jae semangat. Sung Hee tertawa.

“Sung Hee ah! Michyeosseo!” seru namja bernama Park Jung Soo. Sung Hee menoleh ke belakang, menatap namja yang menghalangi aksi bunuh dirinya. Tangannya tergenggam erat ke besi pembatas gedung apartemen berlantai 35 itu.

“Oppa wae geurae? Sekarang sudah jam 12 malam…kau sedang apa di sini?”

“Hyuk Jae…menyuruhku menemuimu..” Jung Soo mendekati Sung Hee. Namja itu lalu memegang tangan Sung Hee.

“Wae? Ada urusan apa dia menyuruhmu menemuiku?”

“Kumohon ke mari dulu…jangan membahayakan dirimu di sana..” Jung Soo menarik tangan Sung Hee lembut. Akhirnya gadis itu melompati besi pembatas dan berdiri di hadapan Jung Soo. Tatapannya sarat akan keheranan.

“Hyuk Jae…terpaksa menikah dengan wanita itu..” Jung Soo memulai. Sung Hee menunggu lanjutannya. Matanya menatap keraguan di wajah Jung Soo.

“Wanita itu…sudah mengandung anaknya Hyuk Jae..” Sung Hee tersentak. Padahal Hyuk Jae adalah namjachingunya.

“Jeongmal..?” Sung Hee berbisik. Jung Soo mengangguk.

“Dia bilang dia tidak punya muka untuk bertemu denganmu, Sung Hee. Dia benar-benar meminta maaf padamu. Dia mencintaimu.”

“Kalau dia mencintaiku, kenapa dia menikahi gadis lain? Sialan.” Sung Hee kesal. Jung Soo menghela napas.

“Sudahlah kau ikhlaskan saja dia dengan wanita lain. Jangan bertindak bodoh dengan membunuh dirimu sendiri. Nyawamu berharga. Banyak orang yang ingin hidup, selamat dari penyakitnya, sungguh sia-sia jika kau membuang nyawamu,” nasihat Jung Soo. Sung Hee mengangguk.

“Gomawo, oppa.”

THE END

29 thoughts on “[FF] Friendship

    • sungheedaebak says:

      gini un, aku jelasin ya…
      jadi si sunghee itu dulunya pengen bunuh diri gara2 si hyukjae nikah ma cwe laen. tapi jungsoo ngalangin. akhirnya sunghee ga jadi bunuh diri dan berusaha keliatan tegar dihadapan sahabatnya, eun jae. padhal sunghee sama-sama pengecut..
      terus jungsoo nikah sama cwe laen, eunjae mau bunuh diri. sunghee marah karena eunjae ngerusak dirinya sendiri. mereka berdua musuhan dulu, pas lagu keras-keras itu sunghee lagi nangis…akhirnya sunghee ke atap, ngalangin eunjae yg mau bunuh diri. akhirnya eunjae ga jadi bunuh diri. mereka masih sayang sama persahabatan..terus kata-kata sunghee itu kan sebenarnya kata2 jungsoo waktu ngehalangin dia, eunjae ga tau kalo sunghee pernah mau bunuh diri jg…gitu lah hehe

  1. madam says:

    komen apa ya?? haha
    pokonya suka sama ceritanya 🙂

    “My Request” euro kidari gessemnida *basa korea pas-pasan*
    I’ll waiting for my request FF.. haha’
    Even if this is a simple story *i think*, I Like it :)))

  2. jooyeonhee says:

    halo adik ipaaar.. 😀
    akuh komeeeenn!!!!
    soalnya tadi ada sungminnyaaa XD
    walopun udah matiii DX *nangisgugulitikan*

    dibaca 2x baru ngerti~
    *maklum pentium1*

      • jooyeonhee says:

        ihihihi XD
        sungminku suamiku muah muah :*
        biarin, aku lebih suka dia numpang nama daripada maen ff sama orang lain DX
        *pose juliet*

        *dateng sungmin naik unta(?)*
        sm : ayo kita pergi, yeoboo~
        ak : XDD *pingsan*

        aku cinta sungmin walopun dia naik unta XD
        *gapenting, gaplok aja*

  3. dhikae says:

    huah adegan bnuh diriny keren/plakk cba jdi.wkwk ~dcekek author~
    sunghee knp dlu kmu ga jd bnh dri?/plakk
    huhu prshbtn emg msti suka duka hrz sll ada
    nice..

  4. haeny_elfishy says:

    saeng . . .
    mianhae bru bc + komen, td btere low + mati lampu *malangniannasibku*
    ,
    btw sunghee unn , q ga nyangka kau kuat minum 3 botol tanpa mabuk ! ckckck. . . daebak ! (loh?)
    waaah, sunghee unn kasian, eunjae jg, trus sunghee unn ma spa donk ?
    , sahabat emang rumit bngt, kdang seneng, kdang bikin ngenes ga ketulungan, tp itulah sahabat. . . ^^

    • sungheedaebak says:

      gwaenchana. makasih udah komen hehe

      sunghee: ya penasaran jg kuat berapa botol, ternyata udah mnum 3 botol ga mabuk2 tuh. aku sama kyuhyun aja *digampar kyu, bininya, dan hyukjae*
      hehe

  5. whyenda arinka says:

    Aigoo~ kalimatnya benar2 menyentuh! Aq suka! Sukasukasuka! Hebat! Sangat hebat!

    Ah, jadi begitu. Sebenarnya Sung Hee juga pernah hampir bunuh diri kayak Eun Jae.

    Keren! Ditunggu FF selanjutnya!^^

  6. han eun jae says:

    wooooow sukira couple(?)
    perasaan FF mu bagus semuaaaa onn
    ga ada satupun yg jelek ,huaaaaa pengen ku curi otakmu onn(?)
    wah wah si jungsoo nakal amet ,dia berani2nya nikah sama org lain ,nyampe rumah aku gorok diaaa HAHA *evil laugh
    hyuk jae juga sama aja==’
    wah bunuh diri keren keren ,aku ga kefikiran da onn buat FF yg kayak beginian . good job buat onniekuuuuuuu yg udah dewa bgt buat FFnya ahaha .

    oh iya onn,ada stok FF mistery yg baru ga?

  7. raekiyopta says:

    Eh chingu, kamu tau ga (SH: nggak | RK: = =””)
    aku sempet GR loh pas baca ni FF.
    Karena “Friendship will never end” adalah kalimat favoritku yang sering ku ucapkan untuk V-RASE (SH: ya gitu? | RK: = =””)
    hahaha nice FF again! Tingkatkan dan Hwaiting! Tapi, awalnya memang sedikit rumit untuk di mengerti otakku. Haha 😀

Leave a comment